Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis ketika akan berangkat pagi hari ke tempat kerja. |
Kamis, 30 April 2009
Bis Seperti Apa Yang Kamu Tunggu?
Melamar Bidadari
Mendekatlah, ada kabar yang ingin ku sampaikan. Maukah Engkau ku beritahu Mas kawin yang dimintanya. Mas kawinnya adalah sholat Tahajjud, Qiyamullail, Puasa dan bertaqwa kepada Allah Azza wa jalla..
Mendekatlah, ada keindahan yang ingin ku ceritakan. Lekuk tubuhnya bagai keindahan dahan pepohonan. Kelembutan kulitnya bagai kulit buah Delima. Warna kulitnya bagai Batu Permata Yagut dan Marjan. Tuturnya mempesona lagi lugu tak berdosa
Mendekatlah, ada berita gembira yang ingin ku bagi. Dia selalu menunggu ku di penghujung malam. Bagai penantian setia kekasih sejati. Tatapannya seteduh angin pagi. Bola matanya bening berkilau cahaya. Senyumnya mampu memikat seluruh lelaki
Mendekatlah, tidakkah Engkau menginginkannya ?
Bawakanlah mas kawinnya berupa Amal shaleh, Engkau pasti mendapatkannya.. dan bidadari itu telah menunggu dengan senyum yang terindah
Do'a Dikala Ragu Akan Dirinya
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya…
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik untukku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin... Ya Rabbal 'Alamin
Doa Keluarga Sakinah
Semoga Allah mengaruniakan kita pendamping terbaik pilihan-Nya, sehingga perjuangan kita dalam meniti kehidupan berumah tangga senantiasa terasa indah dan menyejukkan berkat pertolongan dan karunia Allah tersebut. Berumahtangga bukanlah suatu hal yang mudah seperti halnya membalikkan kedua telapak tangan. Jika tidak hati-hati dalam menitinya, baik dalam perencanaan maupun ketika mengarunginya, ia akan menjadi bagian dari sebuah penderitaan yang seolah tiada bertepi bagi siapa pun yang menjalaninya.
Sejak awal, Allah SWT memperingatkan kepada setiap orang beriman agar hati-hati dalam hal tersebut, sebagaimana firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. At-Taghaabun [64]:14)
Ayat di atas menjelaskan, bahwa bisa jadi pasangan yang telah kita pilih untuk mendampingi hidup kita dan anak-anak yang dilahirkannya menjadi musuh bagi diri kita. Seorang suami yang seharusnya menjadi seorang pemimpin di keluarga malah menjadi koruptor karena bujukan istrinya yang terus menggerutu karena diperbudak segala macam keinginan. Ayah dan ibu terhancurkan kehormatan dan harga diri keluarganya karena perilaku dan akhlak buruk yang diperlihatkan anak-anaknya.
Untuk itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah memohon kepada Allah dengan segala kelemahan diri agar Ia menolong dan mengaruniakan kepada kita pendamping terbaik dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Maka doa yang diperintahkan Allah dalam Alquran untuk hal tersebut adalah, "Wahai Tuhan kami! Karuniakanlah kepada kami istri dan keturunan yang menjadi cahaya mata, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang memelihara dirinya (dari kejahatan)." (Q.S. Al-Furqaan [25]:74)
Ciri-ciri dari yang dimaksud oleh doa ini adalah istri yang menyejukkan ketika dipandang, dapat menjadi teladan bagi siapa pun. Ia juga tidak akan pernah memperlihatkan wajah yang muram durja, berbicara ketus dan rona wajah yang menyeramkan. Akhlaknya akan terlihat jauh lebih indah dibanding kecantikan wajah dan tubuhnya.
Akhlaknya akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari, baik terhadap suami maupun orang lain di luar keluarganya. Dia senantiasa menghormati sang suami, meski suaminya berumur sama dengannya. Kata-kata yang keluar dari mulutnya terasa menyejukkan, bersih, dan penuh kearifan sehingga tidak pernah ada yang terlukai.
Oleh karena itu, meski ia terus beranjak tua dan berubah karena perjuangannya dalam melahirkan dan membesarkan anak-anak, namun wajahnya tetap terlihat cerah dan bersinar. Hal itu tiada lain karena cerminan dari suasana hati yang senantiasa bersih dan bening. Di samping itu, ia juga akan senantiasa bersyukur, menghadapi setiap kejadian dengan sabar dan yakin akan pelajaran dari Allah. Walahu a?lam.
Berani Menikah
|
AKHWAT SEJATI
AKHWAT SEJATI
Seorang gadis cilik bertanya pada Ayahnya
“Abi…ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati”
Sang Ayah pun menoleh dan tersenyum seraya menjawab
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dari
kecantikan hati yang ada dibaliknya.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tapi dilihat dari
sejauh mana Ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari
keikhlasan Ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari
apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari keahlIannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.
Sang Ayah terdIam sembari menatap putrinya
“Lantas apa lagi Abi…?”
Ketahuilah putriku….
Akhwat Sejati bukan dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia berani mempertaruhkan kehormatannya.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari
kekhawatirannya yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujIan yang Ia jalani, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia menghadapi ujian itu dengan Syukur.
Dan Ingatlah…!!!
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.
Setelah itu Sang anak kembali bertanya
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu Abi…?”
Sang Ayah memberikan sebuah buku dan berkata
“Pelajarilah mereka!!”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihat sebuah tulisan
“ISTRI PARA NABI”
Meski kita bukanlah salah satu dari Istri Nabi
Tapi meneladaninya adalah sebuah bentuk kecintaan kita terhadap
Allah SWT
Belajar Dari Kedermawanan Abdurrahman bin Auf
Belajar Dari Kedermawanan Abdurrahman bin Auf
Abdurrahman bin Auf masuk Islam sebelum Rasulullah SAW melakukan pembinaan di rumah Arqam bin Abil Arqam, kira−kira dua hari setelah Abu Bakar masuk Islam. Ketika hijrah ke Madinah, Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’ Al−Anshari, salah seorang kaya yang pemurah di Madinah. Abdurrahman pernah ditawari Sa’ad untuk memilih salah satu dari dua kebunnya yang luas. Tapi, Abdurrahman menolaknya. Ia hanya minta kepada Sa’ad ditunjuki lokasi pasar di Madinah.
Sejak itu, Abdurahman bin Auf berprofesi sebagai pedagang dan memperoleh keuntungan yang cukup besar. Omset dagangannya pun makin besar, sehingga ia dikenal sebagai pedagang yang sukses.
Tapi, kesuksesan itu tak membuatnya lupa diri. Ia tak pernah absen dalam setiap peperangan yang dipimpin Rasulullah. Suatu hari, Rasulullah SAW berpidato membangkitakn semangat jihad dan pengorbanan kaum Muslimin. Beliau berkata, “Bersedekahlah kalian, karena saya akanmengirim pasukan ke
Mendengar ucapan itu, Abdurrahman bin Auf bergegas pulang dan segera kembali ke hadapan Rasulullah. “Ya, Rasulullah, saya mempunyai uang empat ribu. Dua ribu saya pinjamkan kepada Allah, dan sisanya aya tinggalkan untuk keluarga saya,” ucap Abdurrahman. Lalu Rasulullah mendoakannya agar diberi keberkahan oleh Allah SWT.
Ketika Rasulullah SAW membutuhkan banyak dana untuk menghadapi tentara Rum dalam perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf menjadi salah satu pelopor dalam menyumbangkan dana. Ia menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Melihat hal itu, Umar bin Khathab berbisik kepada Rasulullah SAW, “Agaknya Abdurrahman berdosa, dia tidak meninggalkan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya.”
Maka, Rasulullah pun bertanya kepada Abdurrahman, “Adakah engkau tinggalkan uang belanja untuk keluargamu?” Abdurrahman menjawab, “
Sejak itu, rizki yang dijanjikan Allah terus mengalir bagaikan aliran sungai yang deras. Abdurrahman bin Auf kini telah menjadi orang terkaya di Madinah.
Suatu hari, iring−iringan kafilah dagang Abdurrahman bin Auf yang terdiri dari 700 ekor unta yang dimuati bahan pangan, sandang, dan barang−barang kebutuhan penduduk tiba di Madinah. Terdengar suara gemuruh dan hiruk−pikuk, sehingga Aisyah bertanya kepada seseorang, “Suara apakah itu?”
Orang itu menjawab, “Iring−iringan kafilah dagang Abdurrahman.” Aisyah berkata, “Semoga Allah melimpahkan berkah−Nya kepada Abdurrahman di dunia dan akhirat. Saya mendengar Rasulullah bersabda bahwa Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak.”
Orang itu langsung menemui Abdurrahman bin Auf dan menceritakan apa yang didengarnya dari Aisyah. Mendengar hal itu, ia pun bergegas menemui Aisyah. “Wahai Ummul Mukminin, apakah ibu mendengar sendiri ucapan itu dari Rasulullah?” “Ya,” jawab Aisyah.
“Seandainya aku sanggup, aku ingin memasuki surga dengan berjalan. Sudilah ibu menyaksikan, kafilah ini dengan seluruh kendaraan dan muatannya kuserahkan untuk jihad fi sabilillah.”
Sejak mendengar bahwa dirinya dijamin masuk surga, semangat berinfak dan bersedekahnya makin meningkat. Tak kurang dari 40.000 dirham perak, 40.000 dirham emas, 500 ekor kuda perang,dan 1.500 ekor unta ia sumbangan untuk peruangan menegakkan panji−panji Islam di muka bumi. Mendengar hal itu, Aisyah mendoakan, “Semoga Allah memberinya minum dengan air dari telaga Salsabil (nama sebuah telaga di surga).”
Menjelang akhir hayatnya, Abdurrahman pernah disuguhi makanan oleh seseorang, padahal ia sedang berpuasa. Sambil melihat makanan itu, ia berkata, “Mush’ab bin Umair syahid di
Dan jika kakinya ditutup, kepalanya terbuka. Kemudian Allah membentangkan dunia ini bagi kita seluas−luasnya. Sungguh, saya amat takut kalau−kalau pahala untuk kita disegerakan Allah di dunia ini.” Setelah itu, ia menangis tersedu−sedu.
Abdurrahman bin Auf wafat dengan membawa amalnya yang banyak. Saat pemakamannya, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata, “Anda telah mendapat kasih sayang Allah, dan anda telah berhasil menundukan kepalsuan dunia. Semoga Allah senantiasa merahmati anda. Amin.”
UPAYA MUSUH ISLAM TERHADAP KELUARGA MUSLIM
UPAYA MUSUH ISLAM TERHADAP KELUARGA MUSLIM
"Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahalmereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan
mereka tidak menyadari."
[Ali 'Imran: 69]
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Alhamdu lillahi nasta'iinuhu wa nastaghfiruhu,
wa na'udzu billahi min syuruuri anfusinaa
Asyhaadu allaa ilaaha illallahu,
wa asyhaadu anna muhammdaan 'abduhu wa rasuluh
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aalihii wa ashhabihi aj'main
Ammaa ba'du, uushiikum wa nafsii bitaquwallahi faqad faazalmuttaquun
Banyak komentar yang dilontarkan oleh penulis-penulis dan cendekiawan Barat tentang Islam, maka jumlah mereka yang mengomentari secara obyektif bisa dihitung dengan jari. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan keagungan Islam yang sempat membuat mereka terpana keheranan.
Namun fanatisme yang melingkupi diri mereka, ditambah lagi dengan ketidaktahuan mereka aterhadap ajaran-ajaran Islam yang benar, kedengkian karena populasi kelompok yang terus diwariskan kepada mereka, arus politik kolonialisme, akhirnya menjadikan Islam sebagai musuh yang harus mereka hadapi.
Apalagi yang berkenan dengan pola-pola sosial dan yang paling utama mereka akan menyerang keluarga muslim.Kedengkian seperti itu tergambar dalam diri sala seorang pemimpin di Perancis. Setelah mengadakan kunjungan ke Mesir.Ia mengeritik tatanan keluarga muslim secara pedas, dan juga
mengeritik gambaran wanita muslimah yang jauh dari gambaran semestinya. Ia berkata, "Manusia tidak akan mendapatkan cara yang paling keji untuk menghukum orang yang bersalah, seperti
layaknya wanita-wanita Mesir."Seorang penulis Perancis Athena L tak kalah giatnya mencari terobosan-terobosan baru untuk menghadapi Islam. Untuk itu ia berkata, "MENGHADAPI ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN KEKUATAN JUSTRU MEMBUAT AGAMA ITU SEMAKIN TERSEBAR KE MANA-MANA. CARA PELING EFEKTIF UNTUK MENGHANCURKAN ISLAM DAN MENCABUT AKAR-AKARNYA IALAH: MENDIDIK ANAK-ANAK MEREKA DI SEKOLAHAN-SEKOLAHAN KRISTEN, MENANAMKAN BENIH-BENIH KERAGUAN DI DALAM JIWA MEREKA SEJAK DINI, SEHINGGA TANPA TERASA SEBENARNYA MEREKA DIGIRING KEPADA KEYAKINAN YANG RUSAK. CARA SEPERTI INI JAUH LEBIH EFEKTIF DARIPADA MENJADIKAN MEREKA MEMELUK
AGAMA KRISTEN."Ia juga menambahi lagi, "MENDIDIK WANITA-WANITA ISLAM DI SEKOLAHAN UNTUK PARA BIARAWATI MERUPAKAN SATU-SATUNYA PENDIDIKAN YANG PALING MENGENA UNTUK MENGHANCURKAN ISLAM LEWAT TANGAN PEMELUKNYA SENDIRI. MEREKA YANG BERADA DALAM SUATU KELUARGA MUSLIM DAPAT MENCIPTAKAN PERMUSUHAN TERSELUBUNG, YANG TIDAK BISA DITUNDUKKAN BEGITU SAJA OLEH SUAMINYA. SEBAB WANITA ISLAM YANG TELAH DIJEJALI DENGAN PENDIDIKAN KRISTEN, MUDAH MEMPENGARUHI PERASAAN DAN AKUDAH SUAMINYA, SEHINGGA IA BISA MENJAUHKANNYA DARI
ISLAM DAN DAPAT MENDIDIK ANAK-ANAKNYA BUKAN MENURUT AGAMA KAKEK NENEKNYA. SEBAGAIMANA
YANG TERJADI PADA ZAMAN SEKARANG INI, SEORANG IBU YANG BERTANGGUNG JAWAB MENDIDIK ANAKNYA, MAKA DIALAH SARANA YANG PALING TEPAT UNTUK MENGHANCURKAN ISLAM."
Itulah yang telah diserukan Athena untuk menghancurkan Islam dari dalam. Cara serupa juga ditempuh oleh Snouck Hourgrounye yang berkata, "UNTUK MENGHANCURKAN ISLAM,TIDAK ADA GUNANYA MEMERANGI ORANG-ORANG ISLAM ATAU MELINDAS MEREKA DENGAN MENGERAHKAN KEKUATAN SENJATA. TAPI HAL ITU CUKUP DENGAN MENGADU DOMBA ANTARA KELOMPOK MEREKA DENGAN KELOMPOK YANGLAIN DARI DALAM, YAITU DENGAN MENANAMKAN PERBEDAAN PENDAPAT DAN MADZHAB SERTA MENANAMKAN KETIDAKPERCAYAAN KEPADA PEMIMPINNYA. DI SATU PIHAK ANAK-ANAK MEREKA HARUS DIJEJALI DENGAN PAHAM MARXISME."Itulah sebagian usaha dari musuh-musuh Islam –Kristen dan Yahudi-- dalam meruntuhkan bangunan Islam dengan cara merusak tatanan keluarga muslim dari dalam. Keberhasilan
mereka dalam menlancarkan misi-misinya jelas di pelupuk mata kita yaitu dengan mengeksploitasi wanita-wanita muslim dalam berbagai sarana hiburan dan lain sebagainya. Wanita-wanita kita, di jaman
sekarang, lebih cenderung atau leibh suka menjadi wanita-wanita pekerja/buruh di luar rumah daripada menjalankan tugas untuk mengurus rumah tangganya, mendidik anak-anaknya supaya bisa
menjadi generasi yang handal kelak dikemudian hari atau melayani suami dan lain sebagainya. Lebih-lebih sekarang di negeri kita ini,dengan bantuan sarana telekomunikasi TV, musuh-musuh kita lebih gencar dan efektif lagi dalam merusak/mengikis akhlak masyarakat
Akhirnya ...
"Hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepda mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."[At Tahrim: 6]
"Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang yang ragu."
[Al Baqarah: 147]
"Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya(iman). Dan orang-orang yang kafir pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan(kekafiran). Mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya."[Al Baqarah: 257]
Ya Allah, berilah kekuatan kepada kami, hamba-hamba-Mu,dalam menjalan perintah-perintah-Mu, menegakkan kalimat-Mu dengan berpegang pada firman-Mu al-Qur'an dan sunnah rasul-Mu
al-hadits.Yang benar datangnya hanya dari-Mu semata ya Rabbi, dan kesalahan datangnya dari diri hamba yang bodoh dan hamba memohon ampun kepada-Mu, ya Allah...Alhamdulillahi rabbil 'alamin...
Wasslamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
UNTUK PARA PEMUDA MUSLIM
UNTUK
A. DUA POTRET YANG BERBEDA
Seorang mahasiswi, di Palestina, bulan depan akan menikah dengan seorang pemuda, persiapan telah dilakukan, namun belum sempat masa bahagia itu terlaksana, ia—mahasiswi tsb—dikabarkan syahid, ternyata dia adalah salah seorang anggota organisasi terkenal di palestina yang mencetak anggotanya menjadi seorang pelaku bom syahid, dia telah memilih kemuliaan di sisi Allah dengan mengorbankan nyawa demi membebaskan negerinya.Seorang mahasiswi, di Indonesia, bulan depan akan wisuda, gelar kesarjanan sudah nampak di depan mata, belum sempat masa bahagia terlaksana, ia dikabarkan tewas bunuh diri karena sang pacar tak mau bertanggungjawab atas kehamilannya.Menjadi pengamen di bus sebenarnya bukanlah cita-cita Udin, tapi apa daya, ia memilih hidup di jalanan karena ia melihat kehidupan disana, sementara bangku kuliah yang kemarin sempat di dudukinya sudah lama ditinggalkannya, bukan apa-apa, masalah biaya adalah masalah yang sampai sekarang belum sempat terpecahkannya.Lain halnya dengan Aldin, ke kampus selalu bawa mobil, tiap hari main ke mall, malem ke diskotik, sempat tertangkap basah ketika nyabu bareng teman-teman kampusnya. Sementara orang tuanya sudah entah berapa kali mengingatkannya,..
B. PEMUDA ?? SIAPAKAH DIA ??
Hasan AlBanna pernah berkata: “Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Keempat rukun ini—iman, ikhlas, semangat, dan amal) merupakan karakter yang melekat pada diri PEMUDA, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.”
Musthofa Muhammad Thahan menjelaskan tentang kekuatan pemuda:
1. Sektor pembebasan dan kemerdekaan
Pemuda adalah kemampuan, tekad, keberanian, dan kesabaran mengahdapi tantangan. dengannya ummat menghalau musuh dan mengangkat bendera kejayaannya.
2. Sektor pemikiran dan Pembentukannya
Pemuda adalah unsur kokoh yang mampu belajar keras, menguasai dan menghasilkan pemikiran serta pembaruan. Ibarat ranting yang amsih segar, kelenturannya cukup untuk terbentuknya pemikiran sekaligus mentransformasikan pemikiran tersebut kepada orang lain.
3. Sektor Iman dan Amal
Iman yang diam dan kehilangan dinamika tidak ada harganya , sedangkan keimanan pemuda selalu memunculkan energi tersembunyi yang besar dalam bentuk gerakan membina umat.
4. Sektor Perubahan
Pemuda adalah pelopor dan sarana perubahan, Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah kondisi jiwa mereka. Sedangkan pemuda memiliki kekuatan jiwa yang besar, maka perubahan yang dilakukannya pun besar.
Pemuda adalah individu yang merupakan bagian dari masyarakat, dan pemuda adalah salah satu individu pilihan yang paling banyak kontribusinya di masyarakat, paling dinamis dan paling berpengetahuan. Masyarakat dapat bangkit bersama gerakan pemuda dan masyarakat akan diam dan tertinggal jika pemuda melalaikan kewajiban dan perannya.Selain memiliki kekuatan diatas, pemuda juga memiliki nilai strategis lain yaitu :
1.Memberi tanpa berpihak/obyektif/independen
2.Kelompok yang selalu bekerja
3.Wanita dan pria
4.Syuro tanpa sikap diktator
5.Bersifat internasional/mondial
C. TENTANG “OSTEOPORESIS”
Kalau memang pemuda memiliki kekuatan yang luar biasa, pertanyaannya adalah kenapa sampai saat ini umat Islam tak kunjung bangkit dari keterpurukannya??. Bila seluruh umat Islam diibaratkan sebagai satu bentuk yang kokoh, maka pemuda adalah tulang punggungnya, pemuda adalah tulang punggung kebangkitan Islam, apa yang terjadi pada sebuah tubuh bila tulang punggungnya retak, keropos, atau bahkan patah ??Ada diantara pemuda yang tumbuh dalam suasana bangsa yang sulit dan bergejolak, dimana kesadaran akan eksistensi diri selaku muslim dan keinginan untuk membangkitkan umat ini telah begitu kuat tertanam dalam dirinya.Ada juga diantara para pemuda yang tumbuh dalam suasana bangsa yang bejat dan rusak, dimana para pemimpinnya tak mampu mensejahterakan rakyatnya, ketimpangan sosial begitu menganga, pengaruh barat telah merasuk hebat, gaya hidup yang hedonis dsb. Sehingga pemuda yang tumbuh dalam suasana ini aktivitasnya lebih banyak tertuju pada dirinya sendiri daripada pada umatnya, dia pun kemudian cenderung hura-hura, dan main-main karena untuk menenangkan hatinya, meski sementara. Saya menamakan fenomena ini sebagai OSTEOPOROSIS (pengeroposan tulang), dimana terjadi proses penghancuran kekuatan pemuda sebagai tulang punggung sebuah generasi.
D. BERFIKIR GLOBAL, BERTINDAK LOKAL
Ketika kesadaran, secara perlahan mulai menyelimuti hati kita, maka satu hal yang mesti kita lakukan adalah : BERGERAK !!! karena sesungguhnya perubahan tidak akan pernah terjadi jika hanya DIAM.
Perhatikan kondisi di sekitar kita, layakkah itu kita sebut sebagai situasi yang Islami?? Benarkah pendidikan yang kita jalani adalah pendidikan yang sesuai dengan spirit Islam? Apakah pergaulan di masyarakat mencerminkan semangat persaudaraan Islam? Kalau tidak, segera susun kekuatan, galang persatuan dan gunakan sarana-sarana yang ada untuk MEMPERBAIKINYA